Hubungi Dokter Ini untuk Mengatasi Sering Buang Air Kecil
Apabila kamu atau orang terdekat menjadi lebih sering buang air kecil dari biasanya, sebaiknya segera hubungi dokter spesialis urologi di Halodoc.
Sebab, meningkatnya frekuensi buang air kecil bisa menjadi gejala dari penyakit tertentu.
Dengan berkonsultasi, dokter dapat membantu mengetahui penyebab dan menyarankan tindakan lebih lanjut apabila diperlukan.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
Dokter spesialis urologi pertama yang bisa kamu hubungi adalah dr. Ben Mantiri. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana pada 2011 dan Universitas Indonesia pada 2023.
Ia berpraktik di Jakarta Selatan, dan tergabung sebagai anggota Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) dengan nomor STR 3111106322134860.
Berbekal pengalaman selama 13 tahun, dr. Ben Mantiri Sp.U bisa memberikan konsultasi melalui Halodoc apabila frekuensi buang air kecil kamu meningkat.
Chat dr. Ben Mantiri Sp.U mulai dari Rp 150.000,- di Halodoc.
Selanjutnya, kamu juga bisa menghubungi dr. Dian Paramita Oktaviani S Sp.U, M.Ked.Klin yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada 2012 dan 2021.
Ia berpraktik di Surabaya, Jawa Timur, dan tergabung sebagai anggota IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dengan nomor STR 3521106321139602.
Dengan pengalaman selama 12 tahun, dr. Dian Paramita Oktaviani S Sp.U, M.Ked.Klin, memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait permasalahan di sistem kemih, termasuk sering buang air kecil.
Chat dr. Dian Paramita Oktaviani S Sp.U, M.Ked.Klin mulai dari Rp 80.000,- di Halodoc.
Itulah beberapa dokter spesialis urologi yang bisa dihubungi apabila kamu sering buang air kecil.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Bladder training untuk cegah sering buang air kecil
Bladder training adalah terapi untuk melatih fungsi kandung kemih. Cara kerjanya dengan mengontrol jarak waktu berkemih dan volume urine yang keluar.
Cara melakukan terapi ini, yaitu:
Jika masalah sering berkemih yang kamu alami tidak kunjung membaik, jangan ragu untuk segera bertanya pada dokter.
Jadi, kamu bisa mendapat penanganan medis yang sesuai dan mengurangi potensi risikonya.
Bladder training untuk cegah sering buang air kecil
Bladder training adalah terapi untuk melatih fungsi kandung kemih. Cara kerjanya dengan mengontrol jarak waktu berkemih dan volume urine yang keluar.
Cara melakukan terapi ini, yaitu:
Jika masalah sering berkemih yang kamu alami tidak kunjung membaik, jangan ragu untuk segera bertanya pada dokter.
Jadi, kamu bisa mendapat penanganan medis yang sesuai dan mengurangi potensi risikonya.
Sering buang air kecil gejala diabetes
Tak banyak yang menyadari bahwa peningkatan frekuensi buang air kecil juga menjadi gejala awal dari diabetes.
Gangguan ini terjadi karena tubuh berusaha mengeluarkan kelebihan glukosa dalam bentuk urine.
Kamu bisa membaca artikel Sering Buang Air Kecil Tanda Terkena Diabetes untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.
Namun, pastinya perlu ada pemeriksaan medis pendukung untuk menguatkan diagnosis.
Selain diabetes, Ini Penyebab Peningkatan Frekuensi Buang Air Kecil di Malam Hari yang perlu kamu waspadai.
Sering buang air kecil pun menjadi gejala utama dari penyakit batu ginjal.
Keinginan untuk sering buang air ini awalnya akan muncul saat pengidap merasakan rasa sakit berbentuk tekanan pada bagian saluran kemih.
Tekanan ini berasal dari batu yang keluar dari ginjal dan tersangkut di ureter.
Ketika batu mencapai kantung kemih, rasa sakit tertekannya akan mereda, tapi, sebagai gantinya keinginan untuk sering buang air kecil muncul.
Selain itu, penyakit ini juga muncul dengan gejala berupa mual, muntah, sakit perut bagian bawah, dan perubahan warna urine menjadi lebih keruh.
Bahkan, pengidap juga terkadang mengalami kencing berdarah.
Mau tahu obat-obatan untuk mengatasi batu ginjal? Baca di artikel ini: Berbagai Obat Batu Ginjal Sesuai Jenisnya.
Ibu hamil, terutama pada trimester akhir tentu akan sering mengalami buang air kecil.
Kondisi ini terjadi karena kepala bayi sudah memasuki panggul dan menekan kandung kemih.
Kamu bisa membaca artikel Ketahui Penyebab Sering Buang Air Kecil saat Hamil untuk mengetahui penyebabnya lebih lengkap.
Selain itu, ibu hamil pada trimester akhir juga mengalami nyeri punggung, sembelit, sulit tidur, dan mudah merasa lelah.
Infeksi ginjal terjadi akibat bakteri penyebab infeksi kandung kemih sudah masuk ke dalam ginjal.
Selain sering buang air kecil, gejala gangguan kesehatan ini juga berupa demam, nyeri punggung, dan nyeri ketika buang air kecil.
Sering buang air kecil gejala diabetes
Tak banyak yang menyadari bahwa peningkatan frekuensi buang air kecil juga menjadi gejala awal dari diabetes.
Gangguan ini terjadi karena tubuh berusaha mengeluarkan kelebihan glukosa dalam bentuk urine.
Kamu bisa membaca artikel Sering Buang Air Kecil Tanda Terkena Diabetes untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.
Namun, pastinya perlu ada pemeriksaan medis pendukung untuk menguatkan diagnosis.
Selain diabetes, Ini Penyebab Peningkatan Frekuensi Buang Air Kecil di Malam Hari yang perlu kamu waspadai.
Sering buang air kecil pun menjadi gejala utama dari penyakit batu ginjal.
Keinginan untuk sering buang air ini awalnya akan muncul saat pengidap merasakan rasa sakit berbentuk tekanan pada bagian saluran kemih.
Tekanan ini berasal dari batu yang keluar dari ginjal dan tersangkut di ureter.
Ketika batu mencapai kantung kemih, rasa sakit tertekannya akan mereda, tapi, sebagai gantinya keinginan untuk sering buang air kecil muncul.
Selain itu, penyakit ini juga muncul dengan gejala berupa mual, muntah, sakit perut bagian bawah, dan perubahan warna urine menjadi lebih keruh.
Bahkan, pengidap juga terkadang mengalami kencing berdarah.
Mau tahu obat-obatan untuk mengatasi batu ginjal? Baca di artikel ini: Berbagai Obat Batu Ginjal Sesuai Jenisnya.
Ibu hamil, terutama pada trimester akhir tentu akan sering mengalami buang air kecil.
Kondisi ini terjadi karena kepala bayi sudah memasuki panggul dan menekan kandung kemih.
Kamu bisa membaca artikel Ketahui Penyebab Sering Buang Air Kecil saat Hamil untuk mengetahui penyebabnya lebih lengkap.
Selain itu, ibu hamil pada trimester akhir juga mengalami nyeri punggung, sembelit, sulit tidur, dan mudah merasa lelah.
Infeksi ginjal terjadi akibat bakteri penyebab infeksi kandung kemih sudah masuk ke dalam ginjal.
Selain sering buang air kecil, gejala gangguan kesehatan ini juga berupa demam, nyeri punggung, dan nyeri ketika buang air kecil.
Infeksi saluran kemih (ISK)
Menurut buku berjudul Urinary Tract Infection oleh StatPearls Publishing (2023), infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan yang paling sering memengaruhi frekuensi buang air kecil pada seseorang.
Penyakit ini paling sering terjadi pada orang berusia 16 sampai 35 tahun, dengan 10 persen wanita terkena infeksi berulang dan lebih dari 40 persen hingga 60 persen mengalami infeksi setidaknya sekali dalam hidup mereka.
Selain itu, kekambuhan juga sering terjadi, dengan hampir setengah pengidapnya mengalami gangguan sebanyak dua kali dalam satu tahun.
Masalah kesehatan ini memicu peningkatan frekuensi buang air kecil bersamaan dengan penurunan volume urine.
Kondisi yang Harus Diwaspadai
Walaupun sering pipis saat hamil merupakan hal yang normal terjadi, namun Mom juga perlu waspada akan infeksi saluran kemih. Peningkatan frekuensi buang air kecil bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih.
Karena ketika janin semakin membesar, janin akan menekan kandung kemih, akibatnya bakteri terjebak dan berkembangbiak di dalamnya. Kondisi infeksi saluran kemih pada ibu hamil ini perlu segera diobati karena jika tidak akan meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Untuk mencegah risiko infeksi saluran kemih, lakukan hal berikut ini :
Infeksi saluran kemih ditandai dengan rasa nyeri atau adanya sensasi rasa terbakar saat buang air kecil, urine berbau menyengat, hingga rasa sakit saat berhubungan intim.
Jika gejala tersebut Mommil alami, segeralah lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan supaya keluhan-keluhan ibu hamil bisa segera ditangani dengan tepat dan Mommil bisa menjalani kehamilan yang sehat dengan nyaman.
Sering buang air kecil bisa disebabkan terlalu banyak minum ataupun karena kondisi medis tertentu yang tidak boleh disepelekan. Normalnya, buang air kecil dalam sehari adalah 4-8 kali atau sebanyak 1-1,8 liter. Namun, sebagian orang bisa buang air kecil melebihi frekuensi tersebut, bahkan perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil.
Terlalu banyak minum air atau minum mendekati jam tidur bisa membuat kita sering buang air kecil, bahkan sampai terbangun di malam hari. Namun jika Anda sering buang air kecil padahal hanya minum sedikit, perhatikan apakah ada gejala lain yang mungkin Anda rasakan.
Waspadai Kondisi Medis Penyebab Sering Buang Air Kecil
Buang air kecil melebihi frekuensi normal untuk waktu yang lama dapat mengindikasikan berbagai kondisi medis tertentu.
Berikut adalah beberapa kondisi yang menyebabkan seringnya buang air kecil, serta gejala lain yang mungkin menyertai.
Rasa ingin selalu buang air kecil yang tidak dapat ditahan, diiringi demam, dan rasa tidak nyaman atau nyeri pada perut bagian bawah, dapat menjadi pertanda infeksi saluran kemih.
Biasanya diperlukan pemeriksaan urine untuk mengetahui apakah ada senyawa abnormal dalam urine. Selain itu, mungkin juga dilakukan tes lainnya seperti tes pencitraan, tes neurologis, serta tes urodinamik. Tes pencitraan seperti USG bertujuan untuk menampilkan gambar dari dalam tubuh. Tes neurologis bertujuan untuk memeriksa apakah ada gangguan saraf. Sedangkan tes urodinamik berguna untuk memeriksa seberapa baik keadaan kandung kemih, sfingter, dan uretra.
Penanganan Kondisi Sering Buang Air Kecil
Pengobatan untuk kondisi sering buang air kecil tergantung dari penyebabnya. Bila dikarenakan oleh infeksi, dokter akan memberikan antibiotik. Bila diabetes yang merupakan penyebab, maka penanganannya adalah mengontrol gula darah. Sedangkan untuk kondisi kandung kemih yang terlalu aktif (overactive bladder) dapat dibantu dengan langkah-langkah berikut:
Jika Anda mencurigai seringnya buang air kecil yang dialami disebabkan oleh kondisi medis tertentu, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Terlebih lagi, ketika terdapat darah pada urine atau urine berwarna keruh.
Sumber : Alodokter.com
Beranda » BLOG » Program Hamil » Sering Buang Air Kecil Tanda Hamil?
Sering buang air kecil gejala gangguan prostat
Gangguan prostat dapat menekan uretra dan saluran kemih. Dampaknya, dinding kandung kemih menjadi lebih sensitif.
Kelainan ini mengakibatkan kandung kemih berkontraksi sehingga pengidapnya menjadi sering berkemih.
Infeksi saluran kemih (ISK)
Menurut buku berjudul Urinary Tract Infection oleh StatPearls Publishing (2023), infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan yang paling sering memengaruhi frekuensi buang air kecil pada seseorang.
Penyakit ini paling sering terjadi pada orang berusia 16 sampai 35 tahun, dengan 10 persen wanita terkena infeksi berulang dan lebih dari 40 persen hingga 60 persen mengalami infeksi setidaknya sekali dalam hidup mereka.
Selain itu, kekambuhan juga sering terjadi, dengan hampir setengah pengidapnya mengalami gangguan sebanyak dua kali dalam satu tahun.
Masalah kesehatan ini memicu peningkatan frekuensi buang air kecil bersamaan dengan penurunan volume urine.
Sering buang air kecil gejala diabetes
Tak banyak yang menyadari bahwa peningkatan frekuensi buang air kecil juga menjadi gejala awal dari diabetes.
Gangguan ini terjadi karena tubuh berusaha mengeluarkan kelebihan glukosa dalam bentuk urine.
Kamu bisa membaca artikel Sering Buang Air Kecil Tanda Terkena Diabetes untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.
Namun, pastinya perlu ada pemeriksaan medis pendukung untuk menguatkan diagnosis.
Selain diabetes, Ini Penyebab Peningkatan Frekuensi Buang Air Kecil di Malam Hari yang perlu kamu waspadai.
Sering buang air kecil pun menjadi gejala utama dari penyakit batu ginjal.
Keinginan untuk sering buang air ini awalnya akan muncul saat pengidap merasakan rasa sakit berbentuk tekanan pada bagian saluran kemih.
Tekanan ini berasal dari batu yang keluar dari ginjal dan tersangkut di ureter.
Ketika batu mencapai kantung kemih, rasa sakit tertekannya akan mereda, tapi, sebagai gantinya keinginan untuk sering buang air kecil muncul.
Selain itu, penyakit ini juga muncul dengan gejala berupa mual, muntah, sakit perut bagian bawah, dan perubahan warna urine menjadi lebih keruh.
Bahkan, pengidap juga terkadang mengalami kencing berdarah.
Mau tahu obat-obatan untuk mengatasi batu ginjal? Baca di artikel ini: Berbagai Obat Batu Ginjal Sesuai Jenisnya.
Ibu hamil, terutama pada trimester akhir tentu akan sering mengalami buang air kecil.
Kondisi ini terjadi karena kepala bayi sudah memasuki panggul dan menekan kandung kemih.
Kamu bisa membaca artikel Ketahui Penyebab Sering Buang Air Kecil saat Hamil untuk mengetahui penyebabnya lebih lengkap.
Selain itu, ibu hamil pada trimester akhir juga mengalami nyeri punggung, sembelit, sulit tidur, dan mudah merasa lelah.
Infeksi ginjal terjadi akibat bakteri penyebab infeksi kandung kemih sudah masuk ke dalam ginjal.
Selain sering buang air kecil, gejala gangguan kesehatan ini juga berupa demam, nyeri punggung, dan nyeri ketika buang air kecil.